Kewirausahaan Sosial Untuk Indonesia
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

memadukan urusan perut dan orientasi tolong-menolong

2 posters

Go down

memadukan urusan perut dan orientasi tolong-menolong Empty memadukan urusan perut dan orientasi tolong-menolong

Post  jaf Mon Mar 31, 2008 11:22 am

berdasarkan pengalaman saya, di kampung saya sendiri, mengajak-memfasilitasi orang banyak untuk berpikir keras dan menerapkannya menjadi bentuk-bentuk kegiatan yang menghasilkan uang, tanpa mengabaikan upaya untuk memperkuat kepekaan sosial mereka, artinya memperjelas kembali orientasi hidup yang bersandar pada pola hidup tolong-menolong, ternyata tidak selalu bisa linear, apalagi paralel.

Ada sambungan yang terkadang mengambil resiko beberapa orang yang sudah "terdidik" keluar dari lingkaran yang kita bangun. Atau orientasi "baru", pola hidup tolong-menolong itu jadi obyek gugatan, bagi mereka yang berhitung. Apa yang dihitung? yang dihitug adalah resiko bekerja keras kembali ketika kita keluar dari area mapan. Sebab berdasarkan pandangan sumir beberapa orang..hidup tolong-menolong itu adalah area ketidakmapanan. Maksudnya begini, kita menolong orang lain, belum tentu orang lain berkehendak untuk menolong kita.

Melanjutkan urusan perut dengan menguatkan kembali orientasi tolong-menolong ini, atau sebaliknya, yang terkadang membuat lingkar pembelajaran menghadapi kebuntuan. Itu sebabnya saya cenderung menghindari menggunakan program dari proyek pihak ketiga, sebagai bridging. Kenapa, karena cara seperti ini, pertama, mudah ditafsirkan sebagai "..oya, ternyata kita bisa memperoleh uang dengan modal proposal". Kedua, jika ikatan "kitaisasi" belum kuat, maka malah menguatkan sifat pragmatis-sosial orang-orang. kira-kira begini," ..kalo ada yang bantu, syukur-lah..kita jadi ga perlu menyisihkan uang yang kita peroleh untuk membiaya pendidikan ...".

Jadi, ada yang bisa share pola yang lebih baik dan lebih "hidup" ??

jaf

Jumlah posting : 1
Join date : 31.03.08

Kembali Ke Atas Go down

memadukan urusan perut dan orientasi tolong-menolong Empty Bukankah tolong-menolong emang budaya kita sejak dulu?

Post  rodame Thu Apr 14, 2011 2:20 pm

saya setuju dengan pola "tanpa pihak ketiga" buktinya ASHOKA mampu mewujudkan cukup banyak ide dan tersampaikan pada mereka yang memang memerlukan pertolongan tersebut. saya yakin, tolong-menolong memang cara yang paling ampuh karena:
1. kata "tolong-menolong" itu kalimatnya positif, so harapannya akan berdampak positif juga.
2. budaya itu sudah ada sejak dulu kala, hanya saja saat ini banyak badan/organisasi yang memanfaatkannya untuk mendanai kantong pribadi dan badan/organisasinya.

Maju terus ASHOKA!!

rodame

Jumlah posting : 1
Join date : 14.04.11

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas


 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik